Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kalimat sumbang merupakan kalimat yang tidak mendukung bahkan bertolak belakang dengan kalimat utamanya. Kalimat sumbang yang disebut juga dengan kalimat tidak padu ini dapat timbul akibat dari kesalahan penulisnya dalam menuangkan ide, maupun berupa unsur kesengajaan yang disampaikan sebagai umpan balik kepada pembacanya. Kalimat sumbang yang berupa umpan balik tersebut, biasanya berupa humor maupun informasi tambahan.
Ciri Kalimat Sumbang
1. Tidak ada keterkaitan dengan kalimat utama.
2. Tidak nyambung dengan kalimat sebelum atau sesudahnya.
3. Ide dalam kalimat sumbang bahkan bisa bertolak belakang dengan ide utama penulis.
Cara Menemukan Kalimat Sumbang
Menemukan kalimat sumbang di dalam sebuah paragraf tidaklah terlau sulit. Berikut ini adalah cara menemukan kalimat sumbang:
1. Bacalah paragaraf secara keseluruhan, kemudian temukan gagasan utama dan kalimat utamanya.
2. Setelah mengetahui kalimat dan gagasan utamanya, bacalah kalimat – kalimat tersebut apakah saling mendukung satu sama lain, misalnya apakah kalimat utamanya sesuai dengan kalimat – kalimat pendukungnya atau kalimat penjelasnya tidak sesuai atau tidak mendukung kalimat utamanya. Jika ada keganjilan atau keanehan saat membacanya, kemungkinan kalimat tersebut adalah kalimat sumbang.
3. Baca ulang kalimat tersebut untuk memastikannya kembali.
Contoh Menentukan Kalimat Sumbang
Contoh 1
Pamanku adalah pelukis yang hebat. (1). Beliau menekuni seni lukis sejak usia 5 tahun. (2). Pada usia 8 tahun, beliau mulai mengikuti kompetisi lukis. (3). Ia hobi bermain catur. (4). Prestasinya di bidang seni lukis tidak diragukan lagi. (5). Banyak karya nya yang laku dibeli turis asing senilai milyaran rupiah. (6). Akhir tahun ini, beliau berhasil meraih penghargaan tingkat internasional di bidang seni lukis. (7). Kini, ia juga sedang membangun museum seni lukis di kota kelahirannya, Denpasar, Bali. (8)
Gagasan utama pada paragraf di atas adalah tentang paman sang penulis yang menjadi pelukis hebat, dan kalimat utamanya ada pada kaliamat nomor satu yaitu “pamanku adalah pelukis yang hebat”.
Jika kalimat utama ada pada kalimat nomor 1, maka seharusnya kalimat – kalimat lainnya sebagai kalimat penjelas yang mendukung kalimat utama tersebut. Pada kalimat nomor 2, 3, 5, 6, 7, dan 8 isinya mendukung kalimat utamanya. Sedangkan pada kalimat nomor 4 tidak mendukung kalimat utama, dan keluar dari topik pembicaraan.
Contoh 2
Bernyanyi karaoke dapat menghilangkan kepenatan (1). Hal tersebut merupakan hasil dari kegembiraan yang keluar dalam diri ketika berekspresi lewat lagu. (2). Setelah sepekan penuh beraktifitas, tidak hanya tubuh yang perlu diberikan nutrisi, rohani pun harus dijaga kesehatannya untuk performa kerja yang lebih baik lagi di pekan selanjutnya. (3). Karaoke bisa dijadikan media penyaluran emosi yang tertahankan seama bekerja. (4) Atas dampak positif tersebut, pekerja disarankan untuk pergi karaoke bersama teman-teman Anda setelah pulang kerja. (5) Jika Anda takut, jangan Anda lakukan, karena bisa membahayakan nyawa orang lain.(6)
Dalam paragraf tersebut, kalimat nomor 5 adalah kalimat yang sumbang karena kalimat tersebut tidak mendukung kalimat utamanya. Kalimat tersebut mengungkapkan hal yang tidak berkaitan dengan kalimat utama maupun kalimat penjelas yang mengungkapkan manfaat berkaraoke.
Contoh 3
Alam desaku sangatlah sejuk dan permai (1). Udaranya sejuk dan bersih, tak ada polusi sedikit pun yang mengganggu (2). Suasananya juga masih asri karena masih banyak pepohonan hijau yang masih terjaga (3). Orang – orang di sana sangatlah baik dan gembira tiada tara (4). Selain sejuk, desaku sangatlah permai karena masih banyak sawah – sawah hijau yang terbentang luas (5). Apalagi jika musim panen telah tiba, desaku seakan - akan diselimuti oleh permadani emas yang cantik (6). Ditambah lagi dengan sungai di desaku yang masih terawat dan jernih sehingga menamah kecantikan desaku.
Gagasan utama pada paragraf di atas adalah indahnya alam desaku dan kalimat utamanay ada pada kaliamat nomor satu yaitu Alam desaku sangatlah sejuk dan permai.
Jika kalimat utama ada pada kalimat nomor 1, maka seharusnya kalimat – kalimat lainnya sebagai kalimat penjelas yang mendukung kalimat utama tersebut. Pada kalimat nomor 2, 3, 5, dan 6 isinya mendukung kalimat utamanya. Sedangkan pada kalimat nomor 4 tidak mendukung kalimat utama, dan keluar dari topik pembicaraan.
Kalimat nomor 4 Orang – orang di sana sangatlah baik dan gembira tiada tara, tidak mendukung kalimat utama sebagimana mestinya fungsi kalimat pendukung. Oleh karena itu, kalimat nomor 4 merupakan kalimat sumbang.
Contoh 2
Olahraga yang teratur dapat meningkatkan daya tahan tubuh kita (1). Hal ini bisa terjadi karena dengan berolahraga bisa membantu proses metabolisme di dalam tubuh sehingga semua zat – zat makanan bisa terserap dengan baik (2). Zat makanan yang terserap tersebut menjadi nutrisi bagi organ – organ tubuh kita (3). Jika organ – organ di dalam tubuh kita sehat, maka mereka mampu bekerja dengan baik sehingga menjauhkan kita dari berbagai penyakit (4). Oleh karena itu, olahraga sangatlah menyenangkan (5).
Jika membaca paragraf di atas, paragraf tersebut adalah paragraf induktif karena diawali dengan kalimat – kalimat khusus. Namun, pada bagian akhir (kalimat no 5) yang seharusnya menjadi kalimat utama tidak sesuai dengan apa yang telah dijelaskan pada kalimat – kalimat nomor 1, 2, 3, dan 4 sebagai kalimat pendukung. Oleh karena itu, kalimat nomor 5 adalah kalimat sumbang, seharusnya kalimat nomor 5 tersebut adalah Oleh kerena itu, olahraga yang teratur sangat baik untuk kesehatan kita.
Latihan Menemukan Kalimat Sumbang
Setelah mengetahui pengertian dan cara menemukan kalimat sumbang, marilah latihan menemukan kalimat sumbang pada paragraf – paragraf berikut:
Temukanlah kalimat sumbang pada paragraf – paragraf berikut ini!
Paragraf 1
Tempat tinggalku sangatlah luas dan besar (1). Rumahku memiiki luas sekitar 250 m2 dengan dua lantai (2). Disana terdapat 4 kamar tidur, 4 kamar mandi, ruang keluarga, dan ruang tamu yang luas (3). Tak hanya bagian dalamnya saja yang luas, halaman rumahku pun sangat luas, aku memiliki taman bunga di halaman depan dan taman bermain di halaman belakang (5). Ayahku membelinya ketika aku masih kecil (6). Terlebih lagi, rumahku juga memiliki sebuah kolam renang yang cukup lebar seluas 6 X 8 m2 (7). Aku memiliki dua buah mobil yang diparkirkan di garasiku (8). Sangking luasnya ayahku sering mengadakan acara di halaman rumahkau dengan teman – teman kantornya (9).
Paragraf 2
Anjar sangatlah baik (1). Dia suka sekali membantu teman – teman yang sedang dalam kesusahan (2). Selain baik, dia juga tidak pernah sombong (3). Anjar selalu senyum dan menyapa orang – orang yang dijumpainya (4). Budi tak pernah membantu teman – temannya bahkan dia selalu menyusahkan (5). Anjar juga mudah bergaul dan memiliki banyak teman (6). Itulah sebabnya Anjar menajadi idola di kalangan teman – temannya (7).
Kuci jawaban
1. Kalimat sumbang ada pada kalimat nomor 6 dan 8
2. Kalimat sumbang ada pada kalimat nomor 5
Ketepatan menemukan kalimat sumbang cukup penting untuk dipahami, karena hampir di setiap soal – soal ujian bahasa Indonesia terdapat soal menemukan kalimat sumbang. Tetapi jangan khawatir karena menemukan kalimat sumbang sangatlah mudah, bukan?
Menentukan kalimat sumbang dalam sebuah paragraph tidak lah sulit. Anda hanya perlu memainkan logika untuk melihat kesinambungannya dan teliti membaca tiap kalimatnya. Jangan terburu-buru dalam menjawab pertannyaan tentang kalimat sumbang, pahami dan baca kembali untuk meyakinkan jawabannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar